Rabu, 13 April 2011

Memulai dengan renungan singkat...

Adakah dari kita yang tidak mengenal Yusuf alaihissalam ? Seorang nabi dengan paras wajah yang tak tergambarkan oleh kata, sampai-sampai para wanita kolega Zulaikha, majikan Yusuf waktu menjadi budak, mengatakan bahwa "ini bukan manusia, tapi malaikat yg mulia" begitu melihat paras eloknya. Yusuf yang berakhlak mulia dan menjadi yang terkasih di antara 12 orang saudaranya, dihadapan ayahnya, Ya'qub AS. Tapi, adakah dengan segala kecemerlangannya itu menjadikan perjalan hidupnya lempang-lempang dan mudah begitu saja ?

Simaklah, Yusuf bin ya'qub, dimusuhi saudara-saudaranya serumah, kecuali Bunyamin, dimasukkan ke dalam sumur tua, dijual sebagai budak yg hina dengan harga murah pula untuk kemudian difitnah telah berzina dengan tuannya dan akhirnya di penjara dan kemudian hukumannya pun menjadi panjang karena teman seiringnya di penjara pun melupakan pesan Yusuf untuk rajanya. Susahkan Yusuf dengan semua itu ? Nabi pun manusia, yg bisa bersedih dan berduka. Tapi, sia-siakah derita dan duka Yusuf ? Allah Yang Maha Perkasa anugerahkan posisi yang mulia kepadanya dihadapan mereka yg dulu memusuhinya, memfitnah dan memenjarakannya ! Tertawakah Yusuf atas anugerah itu, dan dendamkah Yusuf pada mereka semua ? Dia (Yusuf) berkata: "Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni (kamu), dan Dia adalah Maha Penyayang diantara para penyayang". (QS Yusuf:92)

Bukankah kita ber-azzam untuk mengikuti jalan Rasulullah SAW, sebagaimana jua jalan Yusuf AS yang mulia ini? Siapkah kita dengan itu semua ? Ingatkah kita betapa perih dan susah beban derita para pengikut Rasulullah SAW dalam periode Makkah ? Sampai suatu ketika seorang sahabat bertanya kapan datangnya pertolongan Allah itu. Apa tanggapan beliau ? "Kalian terlalu tergesa-gesa".

Saudaraku semua, perjalanan kita ini baru permulaan. Masih banyak badai yang menanti kita, petir yg menyambar, topan yg menggulung keras tanpa ampun. Beranikah kita ? Berhentilah sampai disini kalo kita tidak siap ! Ingatlah bahwa mereka merencanakan makar2nya, tapi ALLAH SWT lah sebaik-baik pembuat makar.Ingatlah juga, semakin panas suhu untuk menempa suatu besi, akan semakin kuat dan berkualitas besi tersebut. Tidak maukah kita ? Jawabannya ada pada diri-diri kita semua !

Wassalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar